Eksklusif : JPCC Worship Rilis Album Acoustic Terbaru ‘Hatiku Percaya’
JPCC Worship yang dikenal dengan nama True worshippers sebelumnya, kembali secara konsisten mengeluarkan album terbaru yang berjudul ‘Hatiku Percaya’ dengan alunan akustik pada hari Minggu, 31 Mei 2020.
Album yang di produksi di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Dunia termasuk Indonesia, hendak menceritakan saat kita mengalami situasi dan kondisi yang belum kita mengerti, namun kita memilih untuk tetap percaya kepada rancangan-Nya yang indah bagi setiap kita. Menjadi seruan hati kita untuk tetap meninggikan, memuliakan dan mengandalkan Tuhan.
JPCC Worship terus bergenerasi, menelurkan generasi-generasi baru pada album yang dirilisnya dengan melibatkan deretan vokalis pendatang baru yaitu Gatot Paundu, Angeline Hoseani, Yola Theodora, Natio Sabrina, Priscilla Vikananda, Kevin Lim, Ignathea Hillebrandt, Noah Napitupulu, Gracia Thomas, Andy Irsadi, Winny Jessica dan Sara Excellet. Dan mendapat dukungan dari musisi-musisi senior yang juga menjadi advisor pada album ini diantaranya Daniel Sigarlaki, Sidney Mohede dan Sari Simorangkir.
Dibawah label Insight Unlimited, album JPCC Worship Acoustic berjudul ‘Hatiku Percaya’ berisi 10 lagu pilihan yaitu Hatiku Percaya, Dengan Imanku, Sukacita Surga, Jadi S’perti-Mu, Hadirat-Mu, As Long As I Live, Bersama-Mu, Yesus Kekuatan, Dia Raja, Nothing’s Gonna Stop Us Now.
Sehari sebelumnya penyelenggara dan nara sumber diantaranya Chika Mariana, Nina Sari Ishak sebagai Producer dari album akustik ‘Hatiku Percaya’, Sidney Mohede dan Sari Simorangkir, memberikan waktunya dalam acara jumpa pers yang dilakukan secara virtual.
Selamat atas rilisnya Album baru dari JPCC Worship ‘Hatiku Percaya’, album ini ada saat dunia sedang mengalami masa pandemi secara global, untuk Sidney Mohede apakah bisa cerita sedikit bagaimana awal mula ide ini tercetus ?
Sebenarnya JPCC worship memang konsisten untuk mengeluarkan album, dan sudah ada sebuah pemikiran untuk membuat album akustik, bahkan kita sudah rencanakan sebelum covid-19 melanda dunia. Terakhir kali kita membuat JPCC Worship akustik itu disaat masih bernama True Worshipers dan itu sudah cukup lama.
Dan waktu pandemi ini mulai kita putuskan untuk tetap produktif, jadi meskipun sepertinya dunia sedang beristirahat bukan berarti lagu-lagu atau kreatifitas kita harus berhenti. Karena pasti yang namanya pujian penyembahan tetap berjalan, saya percaya lagu-lagunya akan menjadi berkat bagi banyak orang terutama dalam situasi dan kondisi seperti ini.
Berapa lama proses pembuatan album akustik ‘Hatiku Percaya’?
Sari Simorangkir : Untuk pembuatan albumnya itu di mulai dari awal kita memilih lagu,memilih para penyanyi dan teman-teman yang bisa kita libatkan untuk bisa mengisi album ini bersama, termasuk diskusi bersama Nina sebagai producer dari album ini sampai pada akhirnya kita dapat menyelesaikannya, waktunya kurang lebih satu setengah bulan, dari awal bulan April. Dan akhirnya ‘Hatiku Percaya’ akan dilaunching besok
Apa tantangan dan cerita menarik selama proses pembuatan album ini?
Nina Sari Ishak : Biasanya selama ini jika membuat album atau single, kita akan duduk bersama dahulu, bicara sambil minum kopi, lalu pergi ke studio untuk mencoba yang kita mau mainkan, bila sudah mentok kembali ketemuan lagi, bicara lagi sambil minum kopi. Namun sekarang tidak bisa seperti itu, jadi mau tidak mau harus dipikirkan sematang mungkin, sehingga ketika ke studio semuanya sudah siap. Jadi album ini sangat istimewa, memberikan pengalaman kepada banyak orang yang terlibat untuk lebih memikirkan sistem kerja yang efektif namun dapat mendukung satu sama lainnya. Dan ini membuat tiap tahap pengerjaannya baik dari musik maupun vokal dan backing vocal cepat selesai.
Menjadi tantangan ketika take dirumah, karena bisa merasa kebingungan mengenai enak atau tidak enaknya lagu sebab tidak ada yang mendengarkan untuk memberikan pendapat. Jadi mau tidak mau berulang kali melakukan rekaman, merapikannya lalu di kirim lagi, begitu terus berulang-ulang sampai bisa enak didengar. Sementara di studio justru lebih mudah, karena ada yang mendengarkan dan bila salah masih bisa diedit .
Tantangan lainnya adalah karena banyak teman-teman yang kita libatkan merupakan talent-talent baru, yang belum pernah ke studio rekaman sebelumnya, hanya biasa menyanyi digereja dan di atas panggung bersama-sama, sehingga begitu masuk ke studio rekaman menjadi gugup dan tegang karena dilihat secara langsung. Tapi saya rasa itu adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan oleh kita sebagai orang seni, baik itu musisi dan vokalis.
Di album ini berisi 10 lagu pilihan, apa yang menjadi lagu utama dan menurut Nina mengapa?
Lagu utama album ini adalah ‘Hatiku Percaya’. Karena lagu ini sudah dikenal dan banyak dinyanyikan digereja-gereja, maka kita mau memberikan sesuatu yang berbeda.
Tujuan dari album ini untuk mengiringi kita beraktifitas, berbeda dari sebelumnya biasanya kita membuat lagu untuk congressional worship yang dinyanyikan bersama-sama saat ibadah, namun kali ini dari segi musik , harmoni dan cara bernyanyi lebih bebas berkarya.
Apakah bisa menceritakan pengalamannya terlibat di album JPCC Worship?
Yola, vokalis : rasanya senang sekali karena pertama kali nya terlibat dalam album JPCC, dan belajar menginterpretasikan. Lagu yang saya nyanyikan judulnya ‘Dengan Imanku’, kesulitannya adalah menginterpretasikan lagunya dengan pesan yang benar agar menjadi sesuatu yang baru.
Noah, vokalis : saya senang sekali, karena ini pertama kali saya mendapat kesempatan untuk rekaman perdana dipercayai untuk lead vocal. Dampaknya sangat personal, pastinya saya belum berpengalaman. Jadi dalam kesempatan ini, saya menyadari bahwa ini semuanya tentang Tuhan, saya menemukan kembali diri saya dalam pelayanan, khususnya dapat memberi ke Tuhan lebih banyak lagi dan lebih baik lagi. Jadi benar-benar suatu album yang luar biasa buat saya.
Dari semua lagu yang JPCC Worship miliki, dipilih 10 lagu pada album terbaru. Apa yang mendasari pemilihan lagu-lagu tersebut di album ini?
Sari simorangkir : Mengingat situasi sekarang dimana orang harus berada dirumah dan tingkat stress yang cukup tinggi, musik yang mau diberikan bukanlah musik yang berat, dan tidak perlu dihafalkan lebih dulu, karena lagu-lagunya sudah familiar, sudah banyak dinyanyikan oleh gereja-gereja di Indonesia. Jadi mereka tidak kesulitan mendengarkan dimasa sekarang ini , mereka sudah tahu lagunya namun kini dibawakan dengan sentuhan musik yang berbeda dan jauh lebih fresh.
Sydney Mohede : Satu hal yang dari awal kita sudah sampaikan, bahwa kita akan melibatkan generasi baru, sebisa dan sebanyak mungkin. Karena generasi saya atau Sari Simorangkir berbeda dari generasi yang sekarang, jadi pandangan kita terhadap musik atau aransemen dan lain sebagainya tidak se fresh musik-musik jaman sekarang. Terutama kaum milenial muda menyebutnya musik senja, musik yang untuk relax, musik yang bener-benar easy listening, dan saya senang karena itu bisa menjadi sesuatu yang berbeda. Meskipun kami diwaktu yang lampau menulisnya atau menyanyikannya, tetapi sekarang dengan dinyanyikan oleh teman-teman generasi yang sangat muda, yang benar-benar fresh, yang belum pernah rekaman sekalipun namun menjadi sesuatu yang sangat luar biasa baru, dan membawa hawa yang baru. Lagu-lagu nya mungkin lama dan kita sudah familiar ditelinga kita, tetapi oleh Nina diterjemahkan dan dikerjakan bersama teman-teman yang lain itu langsung menjadi sesuatu yang luar biasa.
Untuk Nina yang sudah cukup sering terlibat di album JPCC Worship, baik itu sebagai Music Director maupun Musisinya, kali ini sebagai Produser albumnya. Lantas pengalaman apa yang berbeda dari album yang sekarang ini dengan album-album yang sebelumnya?
Seperti yang kita tahu jika musik JPCC Worship itu dibuat seru untuk Praise and Worship, banyak sekali elemen suara modern, karena kita mau selalu suguhkan sesuatu yang baru. Seperti kata Mazmur ‘Nyanyikanlah nyanyian yang baru’. Kita tidak bisa memungkiri perkembangan jaman, lewat ini kita bisa menjangkau generasi yang lebih muda, karena tujuan kita berkarya supaya orang terus diberkati dari generasi ke generasi.
Perbedaan album ini dengan yang sebelumnya adalah akustiknya. Akustik menjadi tantangan karena bisa monoton, dan merupakan tugas buat saya bersama Adi Wibowo selaku Music Director untuk memikirkannya dengan baik, agar menjadi lebih simple tapi juga fresh serta tetap ada dinamika yang dibangun disana.
Dikaca mata Sidney mohede sebagai seorang pemimpin pujian bagaimana perkembangan industri musik rohani hari-hari ini?
Sebenarnya sudah cukup berjalan lama, kita masuk diera kolaborasi. Bagi saya ini sangat luar biasa karena sungguh menggambarkan kerajaan Tuhan yang sesungguhnya, bahwa kita adalah satu tubuh, mempunyai fungsi dan warna yang berbeda-beda tapi kita tetap punya satu tujuan yaitu untuk memuliakan Tuhan. Dan musik sebenarnya menjadi perekat dari semuanya itu, ini hal yang bagus, kita akan melihat lebih banyak lagi kolaborasi kedepannya dan saya sangat excited.
Bahkan teknologi dapat bermanfaat dengan baik yang memungkinkan kita bisa berkolaborasi seperti itu, dalam hal rekaman sudah dapat merekam dari rumah kita masing-masing, tanpa harus pergi ke antar wilayah ataupun negara.
Pesan apa yang ingin disampaikan secara keseluruhan dan apa harapannya melalui album ‘Hatiku Percaya’ ini?
Sari Simorangkir : Pesan yang disampaikan dari setiap lagu dan lirik yang ada didalam album ini, tentang iman dan kepercayaan kita. Kita tidak melepaskan pengharapan didalam Tuhan, walalupun banyak yang terjadi bahkan yang sedang yang kita hadapi sekarang ini.
Meskipun dalam kehidupan kita belum tahu kedepannya seperti apa, tetapi kita tahu hari demi hari kita dituntun oleh Tuhan. Itu sebabnya dengan lagu-lagu ini harapannya betul-betul dapat dinikmati dan dirasakan, dan menjadi impact yang luar biasa buat teman-teman yang mendengarkan ‘Hatiku Percaya’.
Lagu pada album dikemas sedemikian rupa supaya fresh mudah dicerna, dengan harapan dalam keluarga baik itu dari anak-anak sampai yang dewasa bisa menikmati dan menyanyikannya dengan mudah, dan membawa angin segar serta kekuatan baru bahkan menjadi rhema bagi setiap orang yang mendengarkan.
Bagaimanakah awalnya pemberian nama album ‘Hatiku Percaya’, apakah karena sesuai dengan keadaan pandemi corona ini?
Sydney mohede : Seperti yang sudah Nina sampaikan sebelumnya, sering kali ketika membuat album, kita tidak tahu secara specifically nama albumnya, tetapi biasanya kita punya gambaran temanya, dan dengan berjalannya waktu lagu ‘Hatiku Percaya’ menjadi sesuatu yang menonjol dari segi lagunya sendiri karena kita sudah familiar dengan lagu dan liriknya. Lagu itu pun sangat cocok dengan apa yang sedang kita alami dalam kondisi saat ini, saya percaya album ini seperti sebuah snapshoot, menggambarkan apa yang sedang terjadi. Buat kami ‘Hatiku Percaya’ itu sebuah anthem bahwa Tuhan yang pegang kendali dalam segala hal kenapa kita perlu kuatir, itulah mengapa ‘Hatiku Percaya’ menjadi judul dari album ini.
Bagi sahabat Kristiani lagu-lagu di Album JPCC Worship ‘Hatiku Percaya’ sudah bisa didapat dan didengarkan di seluruh digital platforms kesayangan anda.